Minggu, 12 Februari 2012

alat pengering energi surya

~ ENERGI MATAHARI PENGERING RESIRKULASI PENERAPAN DI ASEAN

E-mail Cetak PDF
 PENERAPAN PENGERING RESIRKULASI ENERGI MATAHARI DI ASEAN
Dua prototip pengering resirkulasi cahaya matahari telah dirancang dan dibuat di Indonesia. Kinerja telah diuji, yang hasilnya menunjukkan bahwa prototip untuk pengering padi dan jagung ini siap untuk diperbanyak dan didistribusikan di Indonesia.
Pada prinsipnya rancangan ini bisa digunakan pada bahan-bahan berupa butiran seperti lada, kedelai, biji kopi dan sebagainnya. Sistem udara ini menggunakan pembawa tekanan udara dan bisa dirancang untuk mengering 30 hingga 50 ton biji-bijian.
Dulu, hampir 30 persen hasil panen hilang alias terbuang percuma akibat kesulitan memperoleh sinar matahari. Tapi kini musim penghujan seharusnya tak bisa lagi menimbulkan kekhawatiran bagi para petani saat memasuki pascapanen. Hujan yang turun dan menghilangnya sinar matahari tak perlu lagi membuat petani urung mengeringkan hasil panennya.
Sejumlah peneliti di Universitas Darma Persada (Unsada) telah menemukan dan mengembangkan alat pengering surya. Tak hanya satu, tim peneliti dari Unsada itu mengembangkan lima tipe alat pengering.
Prinsip kerjanya sederhana, yaitu dari panas yang di hasilkan solar thermal digunakan untuk mengeringkan berbagai komoditas. Alat ini bisa digunakan tak hanya di waktu siang, tapi juga bisa digunakan saat mendung atau di malam hari.
Alat pengering surya bekerja dengan menangkap sinar matahari, lalu menyerap dalam struktur transparan berbahan plastik atau polikarbonat berlapis. Energi yang dihasilkan dari sinar matahari itu dikombinasikan dengan biomassa atau angin sebagai bahan bakar. Durasi pengeringan bervariasi dari 3,5 hingga 100 jam dengan suhu pengeringan mencapai 40 hingga 50 derajat celcius.
Unsada saat ini telah sedang mengembangkan konsep desa mandiri E3i yang merupakan perpaduan antara kemandirian masyarakat desa dan pemanfaatan sumber energi terbarukan. Berbagai upaya mengenalkan masyarakat pedesaan terhadap teknologi solar thermal untuk pengering telah dilakukan Unsada di beberapa wilayah, diantaranya Sumatra Utara, Lampung, Jambi, Ciamis, Cimahi, dan Sukabumi (sumber : ENGINEER MONTHLY-PII/ALVIN-HUMAS)

alat pengering energi surya